Uniknya Desa Wae Rebo, Masuk Daftar Warisan Budaya Dunia Unesco

Pernah Dengar Wae Rebo? Sebuah desa di Flores yang berada di ketinggian 1.200 m diatas permukaan laut ini seperti surga yang ada di atas awan. Simak ulasan tentang uniknya desa Wae Rebo berikut ini.

Oct 21, 2021 - 13:35
 0  509
Uniknya Desa Wae Rebo, Masuk Daftar Warisan Budaya Dunia Unesco
Uniknya Desa Wae Rebo, Masuk Daftar Warisan Budaya Dunia Unesco

MPOTIMES - Pernah Dengar Wae Rebo? Sebuah desa di Flores yang berada di ketinggian 1.200 m diatas permukaan laut ini seperti surga yang ada di atas awan. Simak ulasan tentang uniknya desa Wae Rebo berikut ini.

Perlu perjuangan untuk dapat meraihnya, tetapi apa yang didapatkan saat sampai ke lokasi sesuai dengan perjalanan yang dilewati.

Panorama alam berbentuk gunung-gunung bersatu dengan 7 rumah tradisi berupa kerucut akan memberikan kesan-kesan tertentu untuk tiap pengunjung ynag pernah tiba ke Desa Wae Rebo.

Desa Wae Rebo ada di barat daya kota Ruteng, Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur. Untuk dapat sampai ke lokasi memanglah tidak gampang karena terletak yang di atas gunung.

Perlu tenaga extra untuk lakukan perjalanan kaki sepanjang lebih kurang 3 s/d 4 jam. Bergantung keadaan fisik karena trackking ke arah Desa Wae Rebo mendaki sepanjang 7 km.

Desa Wae Rebo ada di barat daya kota Ruteng, Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur. Desa Wae Rebo saya sebutkan sebagai Desa paling indah di Indonesia, dan Desa ini benar-benar tidak ada sinyal ponsel.

Uniknya Desa Wae Rebo, Masuk Daftar Warisan Budaya Dunia Unesco

Uniknya Desa Wae Rebo, Masuk Daftar Warisan Budaya Dunia Unesco (foto; awsimages.detik.net.id)

Perjalanan Panjang Menuju Desa Wae Rebo

Desa Wae Rebo dari segi pariwisata benar-benar diatur secara baik, karena Desa ini ditemani dan diberi tuntunan mengenai Pariwisata oleh Indonesia Ecotourism Network.

Maksudnya lebih memajukan desa-desa yang semula kurang jadi perhatian jadi sebuah Desa rekreasi yang beberapa orang ingin datangi.

Pengunjung yang ingin ke Desa Wae Rebo di Flores harus dimulai dari Ruteng. Bila dari Denpasar (Bali), langsung bisa ke arah Ruteng melalui lajur udara.

Jika tidak ada penerbangan ke arah Ruteng, anda bisa memakai bis atau travel dari Labuan Bajo, ibukota Kabupaten Manggarai Barat yang memerlukan waktu sekitaran 6 jam.

Sesudah datang di Ruteng, perjalanan diteruskan ke arah Desa Denge atau Dintor sepanjang lebih kurang 2 jam yang disebut Desa paling akhir yang bisa dijangkau dengan kendaraan.

Warga Desa Wae Rebo ada di barat daya kota Ruteng, Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur. Untuk ke Denge bisa memakai ojek atau truk kayu, umumnya bisa diketemukan di Terminal Mena yang bekerja dari jam 09.00 sampai 10.00.

Bila ingin lebih irit, pakai truk kayu. Namun angkutan ini tidak tiap hari bekerja. Seterusnya perjalanan dilakukan dengan jalan kaki ke arah Desa Wae Rebo sepanjang 4-5 jam.

Jika harus memakai ojek dari Ruteng untuk dapat sampai ke Desa Denge, karena itu ongkos yang dikeluarkan tambah mahal, dapat capai Rp 150.000-200.000 sekali antara. Lebih irit bila memakai truk kayu yang cuman dikenai biaya Rp 30.000 per-orang.

Untuk sarana, di Desa Denge ada sebuah home stay yang dapat dipakai untuk bermalam. Tidak jauh dari home stay ada pusat info dan perpustakaan.

Saat datang di Desa Wae Rebo, anda dapat menumpang di dalam rumah tradisi punya warga di tempat bila ingin bermalam. Di sini tidak ada home stay atau pemondokan khusus hanya karena terbagi dalam 7 rumah tradisi.

Baca Juga : Indahnya Wisata Pulau Komodo, Warisan Budaya Dunia

Uniknya Desa Wae Rebo NTT

Desa Wae Rebo ada di barat daya kota Ruteng, Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur. Selainnya panoramanya yang cantik, kita akan disongsong dengan keramahan warganya saat datang di Desa Wae Rebo.

Di sini bisa kita temui rumah tradisi yang cuman terbagi dalam 7 biji di mana sudah bertahan sepanjang 19 angkatan.

Ini juga sebagai daya magnet beberapa wisatawan terutamanya dari luar negeri. Mereka biasanya ingin saksikan secara langsung rumah tradisi yang disebutkan dengan Mbaru Niang ini.

Dibuat dari kayu dengan atap dari ilalang yang disulam. Wujud Mbaru Niang meruncing ke atas, sebuah arsitektural tradisionil yang paling unik.

Tujuh Mbaru Niang ini bergabung di tempat luas yang hijau dengan dihias bukit-bukit cantik disekelilingnya, hawanya masih sejuk karena dikitari rimba.

Desa Wae Rebo sebuah lokasi yang monumental hingga jadi situs peninggalan budaya dunia oleh UNESCO pada 2012 lalu.

Desa Wae Rebo ada di barat daya kota Ruteng, Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur. Selainnya rumah tradisi sebagai daya magnet, kehidupan penduduknya bagus sekali untuk dipahami.

Beberapa warga bertani dan wanitanya membuat tenun. Ada juga kebun kopi, umumnya pengunjung akan disajikan kopi ciri khas Flores yang nikmat.

Kombinasi kearifan budaya lokal dengan 7 rumah tradisi yang berada di pucuk bukit yang hijau membuat tempat ini seperti surga di atas awan.

Tetapi benar-benar sayang, realitanya tempat seindah ini masih asing untuk warga Indonesia walau sebenarnya benar-benar populer di luar negeri.

Desa Wae Rebo, sebagai Desa yang sudah memikat mata dunia karena berjuta kekhasan dan keelokan yang dipunyainya.

Kekhasan Desa Wae Rebo satu diantaranya dipertegas pada tahun 2012 oleh UNESCO dalam sebuah acara Asia Pacific Heritage Award. Desa Wae Rebo memiliki predikat sebagai Hebat Award Of Excellences.

Desa wae rebo. google maps. sumber: Rookbelz Sudah pasti penilaian atas Desa Wae Rebo menimbang dari semua faktor, khususnya nilai peninggalan budaya yang tetap lestari, dari zaman dulu sampai sekarang ini.

Lokasi Desa Wae Rebo berada di Kabupaten Manggarai, Propinsi Nusa Tenggara Timur. Karena terletak satu propinsi dengan Labuan Bajo, pada akhirannya kedatangan Desa Wae Rebo makin menambahkan daya tarik macam rekreasi di NTT.

Lantas apa saja sebagai daya magnet Desa Wae Rebo itu? Karena itu berikut informasi komplet Desa Wae Rebo mulai dari kekhasan, adat, dan daya tarik keelokan alamnya.

Baca Juga : Nihi Sumba Resort, Hotel Termahal Dunia asal NTT

Uniknya Desa Wae Rebo, Masuk Daftar Warisan Budaya Dunia Unesco (foto; lh3.googleusercontent.com)

Sejarah Desa Wae Rebo, NTT

Sebagai kekhasan seterusnya dari Desa Wae Rebo ialah riwayat pertama kali kehidupan di Desa itu. Rupanya leluhur warga Desa Wae Rebo datang dari Minangkabau, Propinsi Sumatera Barat.

Memang awalannya tidak langsung demikian saja dari Minangkabau langsung tinggal di Desa Wae Rebo. Tapi lewat proses peralihan dari 1 Desa ke Desa yang lain di NTT.

Penetapan Desa Wae Rebo lahir dari sebuah mimpi yang tiba ke nenek moyang mereka. Dalam mimpi itu dipastikan jika Desa Wae Rebo mempunyai persyaratan khusus sebagai lokasi untuk tinggal.

Syarat tinggal di Desa Wae Rebo benar-benar pas untuk lakukan aktivitas berkebun. Hal itu jadi penting karena sebagai wujud ketahanan pangan.

Kemudian Desa Wae Rebo tidak sepadat komunitas Desa yang lain. Hal itu juga penting untuk menimbang faktor kesehatan. 

Generasi yang ada sekarang ini di Desa Wae Rebo ialah angkatan ke 20. Dan semua jenis adat, kepercayaan, budaya, atau arsitektur bangunan masih digenggam tegar di situ.

Baca Juga : Indahnya Wisata Alam Bangka Belitung, Dijamin Memuaskan Mata

Daya Tarik Wisata Desa Wae Rebo, NTT

Pada dasarnya, ada 3 hal sebagai daya magnet khusus dari Desa Wae Rebo, Kabupaten Manggarai, Propinsi Nusa Tenggara Timur, yakni :

1. Arsitektur Bangunan Desa Wae Rebo, NTT

Wujud bangunan di Desa Wae Rebo jadi daya magnet khusus untuk beberapa wisatawan, terhitung untuk penilaian UNESCO. Berikut kekhasan bangunan Desa Wae Rebo :

- Hanya ada 7 rumah di Desa Wae Rebo
- Bangunan Desa Wae Rebo mempunyai arsitektur ciri khas yang tetap terlindungi dari zaman dulu sampai saat ini
- Bahan bangunan mengambil sumber berbahan alam yang ada
- Bangunan khusus di tengah 7 bangunan yang dikeramatkan, yang diberi nama Compang
- Nama tiap rumah, merujuk ke nama beberapa nenek moyang

2. Kearifan Lokal Desa Wae Rebo, NTT

Daya magnet seterusnya dari Desa Wae Rebo ialah adat melestarikan alam sekitaran. Bahkan juga di bulan April-Agustus, beberapa wisatawan dapat menuai buah jeruk yang ditanamkan oleh warga Desa Wae Rebo.

Ada pula adat membuat kopi ciri khas Desa Wae Rebo. Rasanya benar-benar berlainan dengan kopi yang lain, mempunyai cita-rasa yang unik.

Baca Juga : Rekomendasi Pantai di Palembang Cocok Sambil Menikmati Pempek

Jalur Menuju Desa Wae Rebo

Jalan ke arah Desa Wae Rebo bila diawali dari Labuan Bajo, karena itu arah seterusnya ke arah Desa Denge. Setelah tiba di Desa itu, karena itu pengunjung perlu meneruskan perjalanan dengan trackking.

Ticket masuk Desa Wae Rebo gratis. Pengunjung harus keluarkan jasa untuk ongkos transportasi ke wilayah saat sebelum Desa Wae Rebo, dan ongkos jasa petunjuk arah. Desa Wae Rebo buka sepanjang 24 jam, dan Desa Wae Rebo buka setiap hari sepanjang satu minggu.

Beberapa pegunjung yang ingin menginap di Desa Wae Rebo, dapat menumpang di dalam rumah warga di tempat. Warganya benar-benar ramah ke beberapa wisatawan.

Nah itu tadi ulasan singkat tentang Uniknya Desa Wae Rebo, Masuk Daftar Warisan Budaya Dunia Unesco. Simak juga artikel menarik lain tentang wisata Jambi, wisata Aceh, pantai indah di Bali, dan Sumba surga kecil di halaman utama. Selamat membaca!

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow

ahmdimanuddin I love to travel around and get a lot of tasty food, and now am write it down! Side https://www.ruangriangcreative.eu.org/