5 Tren Smartphone Terbaru Yang Akan Lenyap di Era Kekinian
Berbagai fitur smartphone ini diprediksi akan lenyap termakan zaman

MPOTIMES - Fitur dari smartphone terbaru selalu menarik untuk ditunggu, karena biasanya produsen akan mengeluarkan berbagai teknologi anyar dan terbaik. Bisa dari segi visualnya, dapur pacunya, atau juga perangkat hardwarenya.
Inovasi ini sengaja diciptakan agar para pengguna tidak lagi bosan dengan fitur yang monoton dan itu-itu saja. Dengan menghadirkan fitur-fitur terbaru ini, diharapkan para pengguna bisa semakain sayang dengan produsen yang dipilihnya.
Namun, nyatanya kini tidak demikian karena makin hari makin banyak saja jenis smartphone terbaru yang mulai meninggalkan beberapa aspek dari fitur - fitur yang sudah sering dipakei oleh produsen manapun. Dan menarik untuk dilihat seperti apa fitur-fitur yang akan ditinggalkan ini.
Berikut ini ulasan spesial dari MPOTIMES tentang fitur tren smartphone terbaru yang diprediksi akan lenyap di era kekinian, apa saja?
Menggunakan Glasstic Murah Pada Cover Smartphone Flagship
Tidak jadi masalah jika Samsung ingin memakai cover ini dalam smartphone terbaru miliknya nanti, susunan plastik di bagian belakang HP yang dirasa seperti kaca. Tapi, sebagai permasalahan ialah saat glasstic, yang kerap ada di kelas menengah, ikut juga dipasangkan pada HP kelas tinggi. Misalnya? Samsung Galaxy Catatan 20!
Pada harga belasan juta, beberapa konsumen setia lebih mengharap Galaxy Catatan 20 untuk memberinya susunan yang lain lebih high class dibanding glasstic yang umum pada baris Galaxy mid-range. Dibanding plastik yang dirasa seperti kaca, kenapa tidak "kaca" saja? Oleh karenanya, pemakaian glasstic lebih bagus dilapiskan pada seri A saja.
Disamping itu, dibanding mengurus susunan plastik atau glasstic, sebaiknya bila Samsung mengurusi detail HP-nya supaya betul-betul memberikan kepuasan dan sesuai harga.
Menandai 5G Pada Kemunculan Produk Terbaru
Semenjak dipublikasikan pada April 2019 lalu, kata "5G" pada handphone ialah feature premium. Lumrah jika handphone flagship ramai-ramai dicap 5G. Namun, saat ini, support 5G menjadi hal yang umum di dunia (walau 5G belum mencapai Indonesia), dan menyaksikan 5G di handphone justru jadi hal yang tak perlu!
Salah satunya trend yang "menggelitik" pada 2020, ialah saat salah satunya provider jaringan di AS, Verizon, memasangkan pernyataan "UW 5G" atau support pita ultra-lebar (ultrawide) untuk jaringan 5G. Salah satunya handphone, Nokia 8.3, diganti namanya jadi "Nokia 8 V 5G UW" yang launching pada November kemarin.
Memasangkan Camera 2 MP di Belakang
Selanjutnya, salah satunya trend yang marak tetapi mulai terbenam ialah memasangkan sensor camera 2 MP yang bekerja sebagai lensa macro atau depth pada barisan camera belakang.
Selainnya berkualitas rendah, kelihatan ini cuman "siasat" produsen handphone, dari Xiaomi dan Poco, Oppo dan Realme, sampai Samsung, untuk membikin camera seakan-akan "banyak". Jika maksudnya membuat camera belakang jadi empat/quad, ya mereka sukses. Kualitas? Tetap sama banyak!
Dibanding mengurusi jumlah, lebih bagus mereka mengurusi kualitas camera handphone-nya. Maka, lebih bagus tambahkan performa camera khusus, lensa ultra-wide, sampai macro itu. Kalaulah mereka bersikukuh tawarkan lensa 2 MP sebagai lensa macro atau depth, minta tambahkan performanya untuk tangkap gambar secara close up dengan jelas.
Pengisian Berbasis Kabel Yang Lambat di Smartphone Flagship
Tahun kemarin, HP flagship seperti OnePlus 8T dan Xiaomi Mi 10 Ultra membesarkan hati pengisian daya berbasiskan kabel yang cepat, yakni masing-masing 65W dan 120W! Kurang dari sejam, battery telah 100 %! Selainnya mereka berdua? Jarang-jarang kita dengar HP kelas tinggi yang tawarkan kecepatan recharge semacam itu.
Di harga, HP flagship seperti Apple iPhone 12 Pro Max atau Samsung Galaxy Catatan 20 Ultra mengangkat kecepatan pengisian cuman 20W dan 25W masing-masing! Lho? Xiaomi Poco X3 NFC saja memberikan dukungan 33W. Telah waktunya mereka mengangkat kecepatan pengisian daya di 2021 supaya sama sesuai feature dan keefektifannya sesuai harga!
Memang, kekuatiran pengisian cepat/fast-charging bisa turunkan umur battery smartphone terbaru marak di kelompok masyarakat. Tapi, HP saat ini juga penuh dengan feature yang membuat battery turun secara cepat! Kembali juga, seiring berjalannya waktu, umur battery juga, tidak terelak kembali, akan alami pengurangan.
Pemutakhiran OS Setengah - Setengah
Awalnya, Google telah memiliki komitmen untuk tawarkan up-date mekanisme smartphone terbaru Android setahap sepanjang tiga tahun untuk seri Piksel. Samsung juga turut tawarkan loyalitas yang serupa untuk beberapa handphone-nya.
Di lain sisi, OnePlus smartphone terbaru yang cuman memiliki komitmen pada satu up-date pada seri Nord N10 dan N100, sementara Motorola cuman janjikan satu up-date dan itu untuk Motorola Edge+! Sesudah dengar kritikan dan anjuran, pada akhirnya Motorola mengganti komitmennya jadi dua up-date. Namun, kenapa harus dicerca dahulu baru berbeda?
Sekarang ini, COVID-19 masih kacau dan keadaan ekonomi juga tidak pasti. Dalam kata lain, dibanding tukar HP mereka terus akan bertahan dengan handphone yang dipunyai sekarang ini. Karenanya, lebih bagus di 2021, mereka mengganti loyalitas up-date mekanisme hingga customer juga tidak menanggung derita efeknya.
What's Your Reaction?






