Sejarah Rivalitas Real Madrid Vs Barcelona Dari Masa Ke Masa

MPOTIMES - Sejarah Rivalitas Real Madrid Vs Barcelona Dari Masa Ke Masa. Kedua tim raksasa Spanyol tersebut telah lama menjadi musuh bebuyutan selama puluhan tahun.

Dalam sejarahnya, kedua tim saling mengalahkan satu sama lain. Kedua tim juga selalu diperkuat oleh para bintang dunia di setiap era.

Pertandingan yang melibatkan kedua tim hampir selalu berjalan dengan keras, dan tak jarang kedua suporter saling serang satu sama lain.

El Clasico, atau 'The Classic', adalah nama yang diberikan untuk setiap pertandingan antara Real Madrid Vs Barcelona. Awalnya hanya digunakan untuk pertandingan Kejuaraan Spanyol antara keduanya, tetapi sekarang digunakan untuk pertemuan mereka di semua kompetisi.

El Clasico pertama berakhir 3-1 dengan kemenangan Real Madrid di Copa de la Coronacion 1902. Sejak itu, Real hanya mempersempit pertemuan kompetitif mereka, menang 97 kali, sementara Barca 96 kali, serta 52 kali seri. 

Secara keseluruhan jika pertandingan persahabatan dimasukkan dalam daftar, ada 278 El clásico - Barca menang 115, Real 101 dan 62 seri.

Sejarah El Clasico Real Madrid Vs Barcelona

Kedua tim memiliki sejarah panjang dalam pertemuan mereka. El clasico pertama antara Real Madrid Vs Barcelona terjadi di tahun 1920-an. Namun kala itu pertandingan belum ketat dan keras seperti saat ini.

1920-an: El Clásico La Liga Pertama

El Clasico pertama di La Liga antara Real Madrid Vs Barcelona berlangsung pada Februari 1929, hanya dua minggu ketika kompetisi baru dimulai. Stadion Les Corts Barcelona penuh dengan tanda-tanda optimis hari itu, tetapi mereka pulang dengan kecewa ketika Real Madrid mencetak gol pada babak pertama dan bertahan untuk kemenangan perdana mereka 2-1.

Barça memenangkan el clasico kedua dengan skor 1-0 - dan gelar La Liga pertama mereka - tetapi kemenangan El Clasico pertama mereka jatuh ke ibu kota.

1930-an: Real Madrid mencatat kemenangan terbesar dalam sejarah El Clasico La Liga

Pertandingan El Clasico Real Madrid Vs Barcelona 1934-35 sangat luar biasa, dengan Barca menang 5-0 di Les Corts sebelum Real Madrid membalas dengan kemenangan luar biasa 8-2 atas Blaugrana di laga kedua musim tersebut. 

Tuan rumah sudah unggul 5-1 setelah setengah jam. Hal itu mendorong pelatih Barça asal Hungaria Ferenc Platko untuk mencoba membuat perubahan di sisa pertandingan! Namun tidak ada bedanya karena tim tuan rumah mencatat kemenangan terbesar mereka di La Liga dalam El Clasico.

1940-an: lahirnya El Clasico seperti yang kita kenal sekarang?

Bisa dibilang bahwa pertandingan El Clasico Real Madrid Vs Barcelona yang kita kenal sekarang lahir pada tahun 1940-an, hasil dari beberapa pertemuan sengit antara kedua belah pihak. 

Di antara mereka adalah hasil imbang poin tertinggi antara kedua tim: hasil imbang 5-5 di Les Corts pada tahun 1943.

1950-an: El Clasico Real Madrid Vs Barcelona menjadi pertandingan sepak bola televisi pertama di Spanyol

Sejarah dibuat pada tanggal 15 Februari 1959 ketika El Clasico Real Madrid Vs Barcelona menjadi pertandingan sepak bola pertama di televisi Spanyol. 

TV merupakan teknologi baru saat itu, dan terjual dengan sangat cepat di Spanyol karena masyarakat ingin menonton laga el clasico melalui saluran tv.

Real Madrid, yang diperkuat Alfredo Di Stefano dan Ferenc Puskas, menang 1-0 di Bernabeu hari itu, tetapi tidak bisa menghentikan Barcelona untuk memenangkan gelar La Liga pertama mereka dalam tujuh tahun.

1960-an: Di Stefano terus menghantui Barcelona

Legenda Argentina tersebut tetap menjadi pencetak gol terbanyak Real Madrid sepanjang masa di El Clásico dalam pertandingan La Liga dan dia menyiksa Barcelona berkali-kali. Hal itu terjadi setelah sang mega bintang direkrut El Real pada tahun 1953. 

Di Stefano mencetak 14 gol dalam 20 pertandingan Real Madrid Vs Barcelona, termasuk dua gol dalam kemenangan 5-3 yang tak terlupakan di Camp Nou yang berlangsung pada bulan Desember 1960, menandai periode dominasi generasi bagi Los Blancos.

1970-an: Cruijff memiringkan keseimbangan ke arah Barça

Kedatangan Johan Cruyff sebagai pemain Barca pada tahun 1974 membantu mengembalikan keseimbangan El Clasico ke Catalan, dan pencapaian pemain Belanda dalam kemenangan 5-0 di La Liga dalam El Clasico tahun itu di Bernabeu masih menjadi hal luar biasa hingga saat ini. 

El Salvador menginspirasi Barca untuk memenangkan gelar La Liga musim itu, tetapi yang paling penting, ia dan rekan-rekannya menerapkan filosofi sepakbola yang telah menjadi bagian dari identitas klub hingga hari ini.

1980-an: Generasi Quinta del Buitre memenangkan lima kemenangan berturut-turut

Los Blancos tidak meraih gelar La Liga selama enam tahun saat menghadapi Barcelona pada Maret 1986 di Bernabeu. 

Namun, kemenangan 3-1 kala diperkuat ikon klub Jorge Valdano dan Emilio Butragueño di antara pencetak gol, hampir memberi Real Madrid gelar La Liga dan membuka periode dominasi rival yang tak tertandingi selama sisa dekade ini. 

Generasi Quinta del Buitre yang disebut sebagai talenta lokal seperti Butragueño, Michel dan Manuel Sanchis memenangkan setiap gelar La Liga antara 1986 dan 1990 - sebuah dominasi yang hanya bisa dipatahkan oleh Johan Cruyff.

1990-an Kembalinya Cruyff ke Barça sebagai pelatih menandai lahirnya 'Tim Impian' yang memenangkan empat gelar La Liga berturut-turut antara tahun 1991 dan 1994. 

Namun, kisah El Clasico di tahun 1990-an akan dikenang dengan dua hasil ikonik: kemenangan 5-0 untuk Barca di Camp Nou dengan Romario dan Ronald Koeman di antara pencetak gol pada tahun 1994.

Berikutnya Real Madrid membalas dendam dengan skor yang sama hampir tepat 12 bulan kemudian.

2000-an: Ronaldinho menghancurkan Real Madrid

El Clásico Real Madrid Vs Barcelona November 2005 di Santiago Bernabéu menandai dominasi satu generasi. Barça memimpin lebih awal, tetapi penampilan Ronaldinho baru saja dimulai. 

Di awal babak kedua, pemain Brasil itu menyerbu masuk ke bagiannya sendiri dari dalam, dengan mudah menghindari tekel Sergio Ramos, melewati Ivan Helguera, mengecoh Roberto Carlos dan menembak melewati Iker Casillas. 

Lima belas menit kemudian dia kembali melewati Ramos dan dengan mudah menaklukkan Casillas 3-0. 

Penonton Bernabeu merespons dengan cara yang hampir tak tertandingi: dengan berdiri dan bertepuk tangan untuk pencapaian yang benar-benar menakjubkan dan bersejarah.

2010-an: Messi mencatat kesuksesan di Bernabeu

Lionel Messi adalah pencetak gol terbanyak sepanjang masa El Clasico di La Liga dan pengaruhnya pada permainan sangat besar. 

Sulit untuk menemukan momen yang lebih ikonik atau dramatis dalam sejarah El Clasico baru-baru ini daripada pemenang injury time di Barça dengan kemenangan 3-2 di Bernabeu pada 2017. 

Gambar Messi memberikan bajunya kepada Fans di Bernabeu dalam perayaan akan tetap dalam ingatan untuk waktu yang lama.