Rencanakan Program Hamil dengan 13 Cara Ini
Menjalani program hamil (promil) bagi beberapa pasangan suami istri bisa menjadi solusi dari dambaan memiliki anak. Mempersiapkan kehamilan yang sehat memang tidak mudah. Ada banyak pasutri yang cepat hamil, tapi ada pula yang butuh waktu bertahun-tahun untuk punya momongan.

Menjalani program hamil (promil) bagi beberapa pasangan suami istri bisa menjadi solusi dari dambaan memiliki anak. Mempersiapkan kehamilan yang sehat memang tidak mudah. Ada banyak pasutri yang cepat hamil, tapi ada pula yang butuh waktu bertahun-tahun untuk punya momongan.
Menjalani program kehamilan memang memerlukan waktu, usaha, dan kesabaran yang tinggi. Dilansir dari Sehatq.com, berikut 13 cara yang bisa dicoba untuk merencanakan program hamil.
1. Berhenti Menggunakan KB dan Alat Kontrasepsi
Berhenti menggunakan pil KB atau alat kontrasepsi lainnya, termasuk kondom, suntik KB, KB spiral, atau implan, beberapa bulan sebelum Anda dan pasangan memulai program hamil.
Semakin cepat Anda berhenti, maka akan semakin cepat siklus menstruasi Anda kembali normal. Namun umumnya, sistem reproduksi dapat aktif kembali dalam 3 bulan setelah berhenti KB untuk memulai ovulasi secara teratur lagi agar Anda siap untuk hamil.
2. Melakukan Olahraga Ringan
Tubuh yang bugar dapat membuat Anda menjadi lebih subur. Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah dengan berolahraga. Olahraga tidak hanya membantu menurunkan berat badan, tapi juga menurunkan tekanan darah, mengurangi kadar hormon stres, dan meningkatkan aliran darah ke organ reproduksi yang diperlukan untuk pembuahan.
Akan tetapi, jangan melakukan olahraga yang berlebihan dan berat karena malah akan menggagalkan program kehamilan. Oleh sebab itu, Anda dapat melakukan olahraga ringan, seperti berjalan atau jogging, untuk menghindari risiko tersebut.
3. Cari Tahu Masa Subur
Masa subur adalah waktu terbaik untuk mencoba hamil dengan fokus melakukan hubungan intim. Tanpa mengetahui masa subur, Anda mungkin akan lebih kesulitan menjalani promil meski sudah berhubungan intim.
Masa subur merupakan rentang waktu ketika ovarium melepaskan sel telur (ovulasi). Pelepasan telur normalnya terjadi satu kali dalam sebulan. Oleh sebab itu, pastikan Anda mengetahui kapan masa subur Anda. Salah satu tanda masa subur yang mudah dikenali adalah lendir serviks menjadi lebih licin dan tipis.
Namun, tidak semua wanita mengetahui kapan masa suburnya. Ovulasi terjadi sekitar 14 hari sebelum menstruasi Anda dimulai, jika siklus haid Anda normal per 28 hari. Beberapa wanita mungkin memiliki siklus lebih panjang ataupun lebih pendek.
Sel telur hanya bisa bertahan hidup sekitar 12-24 jam setelah dilepas. Maka, rentang waktu inilah yang dianggap paling ideal bagi pasangan suami istri untuk melakukan hubungan intim agar bisa hamil.
4. Berhubungan Intim Lebih Sering
Waktu paling baik untuk melakukan hubungan intim adalah di masa ovulasi wanita. Berhubungan seks saat masa subur dapat meningkatkan peluang untuk hamil. Namun, tidak ada salahnya untuk lebih sering melakukan hubungan seks. Anda dapat melakukan hubungan intim setiap dua hari sekali.
Bagi wanita, setelah berhubungan intim sebaiknya berbaring di tempat tidur selama 10-15 menit agar sperma lebih cepat masuk ke leher rahim sehingga bisa segera mendapat kehamilan. Sebaiknya kurangi menggunakan pelumas saat berhubungan intim jka ingin promil cepat sukses. Kandungan zat dalam pelumas bisa mengubah keseimbangan pH vagina dan menghambat pergerakan sperma.
Baca Juga: Tambah Stamina untuk Pria Dewasa dengan 10 Makanan Ini
5. Hindari Stres
Stres yang berlebih dapat menurunkan peluang cepat hamil karena peningkatan kadar hormon stres kortisol menghambat proses ovulasi. Bagi wanita, stres jangka panjang juga dapat mengurangi gairah seks dan mengurangi lendir serviks.
Sementara untuk pria, stres dapat mengurangi jumlah sperma dan keinginan untuk berhubungan seks. Sebisa mungkin cobalah untuk tetap tenang dan jangan berpikir terlalu keras untuk mempersiapkan kehamilan.
Untuk menghindari stres, cobalah rutin beryoga atau zumba, melakukan latihan pernapasan, relaksasi, dan menyempatkan me time seperti mendengarkan musik atau berbincang dengan pasangan dan teman.
6. Periksakan Kesehatan
Sebelum memulai program hamil, segera ke dokter untuk memeriksakan kesehatan diri dan pasangan. Mendapatkan pemeriksaan kesehatan merupakan salah satu langkah penting yang perlu dilakukan setiap pasutri jika ingin punya momongan.
Dengan memeriksakan diri, Anda dan pasangan dapat mengetahui jika terdapat masalah yang bisa mengganggu kesuburan, seperti gangguan tiroid, kista ovarium, atau jumlah sperma yang rendah. Apabla Anda atau pasangan memiliki masalah kesehatan tertentu, hal tersebut bisa ditangani dengan segera oleh dokter agar tidak menghambat program hamil.
7. Berhenti merokok
Merokok bukan hanya tidak baik untuk kesehatan paru-paru, tapi juga untuk kesuburan pria dan wanita. Merokok dapat menurunkan kualitas, bentuk, dan jumlah sperma yang sehat saat menjalani program kehamilan. Selain itu, ada banyak bukti yang menunjukkan bahwa kebiasaan merokok kronis dapat menyebabkan kerusakan ovarium yang tidak dapat diperbaiki, produksi sel telur yang lebih sedikit, serta kualitas telur yang lebih rendah.
Oleh sebab itu, sebaiknya berhentilah merokok saat melakukan program hamil agar kemungkinan untuk hamil semakin besar.
8. Liburan bersama
Liburan bersama dapat menjadi salah satu kunci untuk hamil. Ketika liburan, keintiman Anda bersama pasangan menjadi lebih meningkat. Selain itu, liburan bersama juga bisa menghilangkan stres.
Baca Juga: Atasi Telat Haid agar Tidak Hamil dengan 8 Cara Ini
9. Memeriksakan Kesehatan Gigi dan Mulut
Kesehatan mulut akan berpengaruh pada kehamilan yang sehat. Penyakit gusi yang diderita oleh ibu hamil dapat menyebabkan kelahiran prematur dan berat badan bayi rendah. Untuk itu, sangat penting untuk mendeteksi masalah kesehatan mulut, terutama gigi, sebagai persiapan hamil.
10. Mengurangi Kafein
Mengonsumsi kafein masih dibolehkan untuk Anda yang mempersiapkan kehamilan, asalkan tidak lebih dari dua cangkir kopi atau lima kaleng soda sehari (sekitar 250 mg kafein). Jumlah kafeina yang berlebihan dalam tubuh dapat menyebabkan Anda sulit untuk hamil dan berisiko terhadap keguguran.
11. Menjalani Pola Makan Sehat
Hindari junkfood selama menjalani promil. Beralihlah ke pola makan sehat dengan mengonsumsi cukup buah, sayur, biji-bijian, serta protein tanpa lemak setiap hari.
Dikutip dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), prinsip utama dalam merencanakan makan sehat demi mempersiapkan kehamilan adalah mengonsumsi variasi makanan dan minuman bergizi sebanyak mungkin dalam porsi cukup.
Misalnya, untuk mendapatkan karbohidrat, jangan hanya mengonsumsi nasi, tapi juga gandum, kentang, buah, sereal hingga kacang-kacangan. Demikian pula untuk sumber protein dan nutrisi lainnya.
12. Menjaga Berat Badan Ideal
Hati-hati. Memiliki berat badan berlebih mungkin dapat mempersulit jalannya program hamil.
Dalam kebanyakan kasus, kelebihan berat badan tidak memengaruhi kemampuan Anda untuk hamil. Namun, obesitas (bukan kelebihan berat badan) dapat menurunkan peluang Anda untuk hamil. Ini karena berat badan dapat memengaruhi hormon dan dapat mencegah ovarium Anda melepaskan sel telur (ovulasi).
Selain itu, memiliki badan berlebih atau obesitas dapat membuat Anda memiliki gangguan kesehatan yang memengaruhi kehamilan. Beberapa penyakit yang muncul akibat memiliki berat badan berlebih ketika hamil adalah diabetes dan tekanan darah tinggi.
Oleh karena itu, akan lebih baik jika Anda menurunkan berat badan sebelum mempersiapkan kehamilan. Namun, jangan mencoba untuk menurunkan berat badan ketika kehamilan berlangsung, karena hal ini akan sangat berbahaya bagi janin.
13. Membatasi Konsumsi Obat
Beberapa obat dapat memengaruhi kesehatan bayi jika dikonsumsi selama kehamilan. Ada baiknya jika Anda mulai mengonsumsi vitamin kehamilan atau suplemen yang mengandung asam folat, untuk meningkatkan kesuburan dan menurunkan risiko bayi cacat lahir.
What's Your Reaction?






