Perbedaan Mata Uang Kripto Dogecoin dan Bitcoin Yang Sedang Naik Daun
Meskipun keduanya adalah mata uang kripto, perbedaan antara Dogecoin dan Bitcoin cukup mencolok. Apakah Anda sudah tahu? Jika belum, yuk simak ulasan berikut ini!

Meskipun keduanya adalah mata uang kripto, perbedaan antara Dogecoin dan Bitcoin cukup mencolok. Apakah Anda sudah tahu? Jika belum, yuk simak ulasan berikut ini!
Dogecoin dan Bitcoin adalah cryptocurrency yang sangat populer di pasar mata uang digital.
Beberapa alasannya, karena harga dan kapitalisasi pasar beberapa jenis melonjak tajam. Dan khusus untuk mata uang kripto Dogecoin sendiri, akhir-akhir ini banyak menjadi perbincangan karena harganya yang pada awal Mei 2021 berhasil membuat rekor baru yang sangat melejit.
Untuk itu, bagi Anda yang tertarik untuk trading mata uang kripto Dogecoin dan Bitcoin, sebelum memulai, ada baiknya Anda mengetahui beberapa informasi mengenai keduanya, termasuk perbedaan antara Dogecoin dan Bitcoin.
Definisi Dogecoin dan Bitcoin
Sebelum membahas perbedaan secara mendalam antara mata uang kripto Dogecoin dan Bitcoin, tentunya hal pertama yang perlu Anda ketahui adalah definisi dan informasi dasarnya tentang keduanya.
Faktanya, baik Dogecoin maupun Bitcoin adalah cryptocurrency alias cryptocurrency, yang dapat digunakan untuk membeli barang, atau ditukar dengan mata uang lainnya.
Namun, Dogecoin sendiri awalnya dibuat sebagai lelucon, yang akhirnya menjadi serius.
Tepatnya di tahun 2013, Saat Billy Markus selaku software engineer dari IBM dan Jackson Palmer sebagai software engineer dari Adobe membahas dua topik yaitu Bitcoin dan meme “doge”.
Meskipun dimulai sebagai lelucon dan bukan diskusi serius, bahkan sebagai lelucon di internet untuk penggemar crypto, popularitasnya melonjak pada tahun 2021 dan menjadi salah satu cryptocurrency terbesar.
Saat ini, Dogecoin juga dianggap sebagai cryptocurrency yang memiliki citra “ramah” bagi pemula, karena bertujuan untuk memperkenalkan cryptocurrency kepada masyarakat luas, khususnya pengguna internet.
Ini tidak lain karena Dogecoin memiliki koin yang lebih ringan dari Bitcoin. Oleh karena itu, peluang yang mereka miliki akan lebih besar untuk mendapatkan perhatian mainstream.
Tidak seperti Dogecoin, Bitcoin adalah cryptocurrency yang dibuat oleh Satoshi Nakamoto, yang menggunakan sistem peer to peer (P2P).
Jadi, sistem akan bekerja tanpa penyimpanan atau administrasi tunggal, yang disebut oleh Departemen Keuangan AS sebagai mata uang terdesentralisasi.
Koin, diluncurkan di internet pada tahun 2009, terutama digunakan untuk transaksi internet tanpa perantara, atau tanpa menggunakan layanan perbankan.
Selain itu, Bitcoin juga tidak seperti mata uang kripto lainnya, karena tidak bergantung pada satu penerbit utama atau sistem keuangan ril.
Alih-alih menggunakan database terdistribusi dan terdistribusi ke node, dari jaringan P2P hingga jurnal transaksi.
Perbedaan antara Dogecoin dan Bitcoin
Setelah anda semuah para trader mempelajari definisi dan informasi dasar terkait aset kripto Dogecoin dan Bitcoin, kini saatnya Anda mengetahui perbedaan antara Dogecoin dan Bitcoin.
Pasalnya, meski sama-sama cryptocurrency, baik Dogecoin maupun Bitcoin memiliki perbedaan yang signifikan.
Perbedaan ini terlihat dari tiga hal yang akan dibahas secara lengkap dalam pembahasan ini. Simak bersama, yuk!
1. Ketersediaan Dogecoin dan Bitcoin
Perbedaan pertama antara Dogecoin dan Bitcoin adalah dapat dilihat dari ketersediaannya. Sedangkan untuk Dogecoin sendiri, dia setiap hari setiap menit menarik 10 ribu koin Doge.
Jika dihitung, mungkin ada 15 juta Dogecoin baru yang beredar setiap hari, atau sekitar lima miliar dalam setahun.
Penerbitan koin Doge yang tidak terbatas, tentu saja, dapat berdampak negatif pada nilai aset kripto selama periode waktu tertentu.
Sementara itu, Bitcoin terbalik dibandingkan dengan Dogecoin. Bitcoin sebenarnya mengeluarkan koin dalam jumlah tertentu, yaitu hanya 21 juta.
Meski begitu, kekurangan ini dinilai positif, karena cocok untuk investor jangka panjang.
Sebab, dengan kelangkaan koin, permintaan juga meningkat, dan harganya juga meningkat bagus.
Omong-omong, dapat disimpulkan bahwa Dogecoin lebih cocok untuk orang yang ingin berdagang jangka pendek, dan Bitcoin untuk orang yang ingin berdagang jangka panjang.
2. Alasan penciptaannya
Selain dilihat dari ketersediaannya, perbedaan antara mata uang kripto Dogecoin dan Bitcoin juga bisa dilihat dari alasan pembuatannya.
Intinya dari statmen begini, jika melihat informasi di awal pembahasan, Dogecoin sendiri dibuat sebagai lelucon oleh Billy Markus dan Jackson Palmer.
Yang mana tidak lain, inpirasi pembuatan cryptocurrency ini didasarkan pada meme anjing Shiba Inu, sehingga tidak menjadikan Dogecoin sebagai aset crypto yang serius.
Apalagi Markus juga mengatakan dan mengunggahnya di Reddit, bahwa Dogecoin ini dibuat untuk orang bodoh.
Bisa dibilang, pembuatannya tidak berdasarkan harapan atau rencana, bahkan waktu pembuatannya sangat singkat, hanya tiga jam.
Maka jangan heran jika perkembangan teknis aset kripto ini cenderung lemah dan keamanannya tidak sekuat Bitcoin.
Jadi, bagaimana dengan Bitcoin itu sendiri? Adapun Bitcoin, alasan penciptaannya bisa dikatakan sangat terencana dan serius.
Karena pada tahun 2009, Satoshi Nakamoto, nama samaran pencipta Bitcoin, menciptakan aset kripto yang satu ini menjadi mata uang digital terdesentralisasi yang kuat dan dominan.
Tujuan itu akhirnya dapat dicapai, karena pendukung Bitcoin melihatnya sebagai aset berharga seperti emas, serta metode perlindungan terhadap inflasi.
Apalagi, kepercayaan publik terhadap Bitcoin semakin meningkat dari hari ke hari, terutama dari investor institusi.
3. Pembagian mata uang
Perbedaan ketiga antara Dogecoin dan Bitcoin adalah distribusi mata uangnya. Adapun aset kripto Dogecoin, dalam beberapa tahun terakhir telah dikembangkan oleh beberapa komunitas yang menyalin kode yang sama dengan perangkat lunak Bitcoin.
Meski begitu, Dogecoin masih kalah dari Bitcoin, karena tidak memiliki ekosistem pendanaan yang lebih baik daripada Bitcoin.
Tidak hanya itu, di Dogecoin sendiri, sebanyak dua orang hanya memiliki 30 persen dari total stok yang ada.
Berbeda dengan Bitcoin yang perkembangannya dipikirkan dengan matang, dan terdistribusi dengan baik selama 12 tahun.
Jika melihat situasi Dogecoin, dikhawatirkan ketika terjadi penurunan antusiasme terhadap aset kripto, kemudian tidak ada perkembangan teknologi, maka peluang tidak ada investor institusional yang tertarik dengan Dogecoin sangat besar.
Dan itu, menjadi sangat berbahaya, karena jika sistem mati, bisa terjadi penurunan yang sangat lama.
Itulah beberapa informasi mengenai perbedaan antara mata uang kripto Dogecoin dan Bitcoin yang sudah Anda ketahui lengkap pada pembahasan sebelumnya.
What's Your Reaction?






