4 Dampak Bahaya Makan Daging Babi Bagi Kesehatan

Daging babi merupakan salah satu makanan yang cukup banyak diolah di seluruh dunia berkat kandungan gizinya yang tinggi serta rasanya yang lezat. Sayangnya, meski ada berbagai nutrisi yang terkandung dalam daging ini, tetap ada beberapa risiko yang mungkin muncul bila kamu tidak hati-hati saat mengonsumsinya.

Oct 10, 2022 - 17:37
 0  71
4 Dampak Bahaya Makan Daging Babi Bagi Kesehatan
4 Dampak Bahaya Makan Daging Babi Bagi Kesehatan

Daging babi merupakan salah satu makanan yang cukup banyak diolah di seluruh dunia berkat kandungan gizinya yang tinggi serta rasanya yang lezat. Sayangnya, meski ada berbagai nutrisi yang terkandung dalam daging ini, tetap ada beberapa risiko yang mungkin muncul bila kamu tidak hati-hati saat mengonsumsinya.

Berbeda dengan daging celeng atau babi hutan, daging babi yang bisanya dimakan merupakan daging yang diperoleh dari hasil peternakan babi. Dengan kata lain, daging ini juga didapat dari babi yang dirawat dan diternakkan sehingga tidak jauh berbeda seperti halnya dengan ayam, sapi, kambing, dan juga hewan lainnya yang biasa diternakkan.

Selain itu, daging hewan bertubuh gemuk ini juga cukup sulit dicerna. Saat kamu makan daging ini, dibutuhkan waktu sekitar enam jam bagi sistem pencernaan untuk mengolah dan mencerna setiap potongannya. Itu sebabnya, konsumsi daging hewan yang satu ini bisa memperlambat proses pencernaan tubuh.

Bukan hanya itu saja, masih ada beberapa risiko lainnya yang perlu kamu waspadai sebelum makan daging ini. Dilansir dari Hellosehat.com, berikut 4 dampak bahaya memakan daging babi bagi kesehatan.

1. Kanker Kolorektal

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO, daging babi olahan yang diproses seperti ham, bacon, dan sosis bisa menjadi salah satu pemicu kanker. Periset menemukan bahwa mengonsumsi 50 gram olahan daging ini setiap hari bisa meningkatkan risiko terserang kanker kolorektal.

Kanker kolorektal merupakan jenis kanker yang tumbuh pada usus besar (kolon) atau rektum. Salah satu gejala yang paling terlihat yakni diare, sembelit, sakit perut setelah buang air besar, keluar darah dari anus, tinja berwarna gelap, kram perut, penurunan berat badan drastis.

Baca Juga: 5 Cara Menjaga Kesehatan Hati

2. Penyakit Hati

Selain menyebabkan kanker kolorektal, sebuah studi telah menemukan bukti kuat antara konsumsi daging babi dan penyakit hati. Hal ini disebabkan oleh senyawa N-nitroso, yang banyak ditemukan pada produk olahan daging ini yang dimasak pada suhu tinggi.

Sebuah penelitian yang dimuat dalam International Journal of Environmental Research and Public Health, menemukan bahwa konsumsi daging babi merupakan salah satu penyebab tingginya jumlah pengidap penyakit sirosis dan kanker hati di seluruh dunia.

Penelitian tersebut menyebutkan bahwa di samping sering minum alkohol (alkoholisme) dan terinfeksi hepatitis, daging hewan bertubuh gemuk ini seolah punya tempat tersendiri sebagai salah satu penyebab kuat terjadinya penyakit hati.

3. Hepatitis E

Produk daging babi, terutama organ hati, seringkali membawa virus hepatitis E yang dapat menyebabkan komplikasi parah hingga berisiko fatal. Jika kamu kurang bersih ketika mengolah dan memasak daging babi lebih rentan terinfeksi virus hepatitis E. Virus ini nantinya bisa mengakibatkan demam, kelelahan, penyakit kuning, muntah, nyeri sendi, sakit perut, pembesaran hati, gagal ginjal, bahkan kematian.

Dalam beberapa kasus yang jarang terjadi, infeksi hepatitis E bisa mengakibatkan penyakit miokarditis (peradangan pada otot jantung), pankreatitis akut (peradangan pada pankreas), gangguan neurologis (masalah pada otak dan sistem saraf), kelainan darah, hingga gangguan muskuloskeletal (menyerang sendi, otot, saraf, ligamen, dan tulang belakang).

Baca Juga: Berbahaya Bagi Kesehatan, Waspadai 10 Jenis Makanan Ini!

4. Cacingan

Makan daging babi yang sudah terkontaminasi larva cacing trichinella bisa menyebabkan cacingan atau penyakit trikinosis. Bukan itu saja, kamu juga dapat terkena infeksi taeniasis yang disebabkan oleh larva dari cacing pita Taenia solium.

Semua infeksi cacing tersebut biasanya didapat ketika kamu makan daging babi yang masih mentah atau belum matang sempurna. Pasalnya, parasit cacing tersebut cenderung sulit mati meski sudah melalui proses pemasakan. Ini menjadi salah satu alasan mengapa banyak himbauan untuk tidak memakan daging hewan ini yang masih setengah matang.

Ketika kamu mengalami trikinosis, kamu mungkin mengalami sakit perut, diare, kelelahan, mual, dan muntah. Bahkan, seminggu setelah makan daging yang terinfeksi, cacing betina dewasa sekarang di dalam tubuh kamu menghasilkan larva yang memasuki aliran darah kamu dan akhirnya masuk ke otot atau jaringan lainnya.

Begitu serangan cacing terjadi, gejala infeksi meliputi sakit kepala, demam tinggi, kelemahan umum, sakit otot dan nyeri tekan, mata merah (konjungtivitis), sensitivitas terhadap cahaya, dan pembengkakan kelopak mata atau wajah.

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow

Rifqi Rihza Rahman Penulis lepas yang pas-pasan